Glitter Text Generator at TextSpace.net

Clock

Jumat, 31 Desember 2010

Arif Suyono

Nama lengkap Arif Suyono
Nama panggilan Arif / Keceng
Tanggal lahir 3 Januari 1984 (umur 26)
Tempat lahir    Bendera Indonesia, Batu, Malang, Indonesia
Tinggi 174 cm
Posisi bermain Penyerang
Informasi klub
Klub saat ini Sriwijaya FC
Klub junior


SSB Unibraw
Putra Jaya Batu
Arema U-18
Persema U-18
Klub senior1
Tahun Klub Tampil (Gol)
20032004
2005-2009
2009-
Persema Malang
Arema Malang
Sriwijaya FC
 ?? (?)
28 (4)
?? (7)   
Tim nasional2

2007
2008 -
Bendera Indonesia U-19
Bendera Indonesia U-23
Bendera Indonesia Indonesia

? (?)
21 (4)
1 Penampilan dan gol di klub senior
hanya dihitung dari liga domestik.
2 Penampilan dan gol di tim nasional
akurat per 30 Desember 2010.

Arif Suyono (lahir di Batu, Malang, Jawa Timur, 3 Januari 1984; umur 26 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Ia biasa disapa dengan nama karib "Keceng" karena badannya yang terbilang kurus. Saat ini ia bermain untuk Sriwijaya FC di Liga Super Indonesia. Sebelum bermain di Sriwijaya FC , ia bermain di tim Persema Malang dan Arema Malang. Ia adalah salah satu pemain timnas sepak bola Indonesia di sektor gelandang atau penyerang sayap. Sebelum di timnas senior, ia juga pernah memperkuat timnas U-17 dan timnas U-23 Sea Games 2007. Prestasi yang ia peroleh adalah ikut mengantarkan Arema juara Copa Indonesia dua kali berturut-turut tahun 2005 dan 2006. Kisah perjalanan Arif Suyono meniti karir sebagai pesepakbola profesional tidak mulus-mulus saja. Pada satu waktu, supersub timnas Indonesia di Piala AFF 2010 itu bahkan harus mendapatkan sepatu sepakbola hasil berhutang. Peristiwa tersebut terjadi sekitar sepuluh tahun lalu, saat Arif masih berusia 16 tahun. Ketika itu pemuda kelahiran Batu, Malang, tersebut hendak ikut seleksi masuk ke dalam tim Piala Gubernur. Ningsih, kakak kedua Arif, pun akhirnya nekat berhutang sepatubola dengan harga Rp 150 ribu demi sang adik. Arif yang dibesarkan bersama 12 saudaranya itu selalu ditempatkan sebagai prioritas dikeluarganya. Saat ini Arif sudah sukses, tapi ia tidak lupa kalau apa yang ia peroleh saat ini tidak lepas dari peran keluarga. Maka keluarga besarnya pun pun ikut menikmati hasilnya. Melalui kucuran dana Arif, bisnis keluarga dibangun melalui usaha kripik.

Noooh :D gmansoong ? wkwk :D Hmm saia in cnte mati sma yg nama.a ARIF SUYONO cnteeeeeeeee bnget :D wkwk
Bntar lgi mas arif ultah nooh :D ucapin daah ntar harus di bles tuh mention ntar klo ak mention :D wkwk
Hmm , uda yee :D ntar kpankpan kta smbung lgi :D 

Kamis, 30 Desember 2010

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia


Setelah menghancurkan Jepang, Komando Sekutu Asia Tenggara di Singapura memerintahkan tujuh perwira Inggris untuk datang ke Indonesia dibawah pimpinan Mayor A.G. Greenhalg. Mereka tiba di Indonesia pada tanggal 8 September 1945 dengan tugas mempelajari dan melaporkan keadaan di Indonesia. Kedatangan sekutu di Indonesia yang diboncengi tentara NICA (Netherland Indies Civil Administration mengakibatkan tugas TNI makin berat untuk mempertahankan kemerdekaan. Usaha mempertahankan kemerdekaan demudian dilakukan dengan cara militer dan perundingan (aklamasi).
Konflik Indonesia-Belanda banyak terjadi di daerah-daerah, seperti pertempuran di Surabaya, Bandung, Medan, Manado, Biak, dan sebagainya.
A. Pertempuran di Surabaya
Kekuatan asing yang harus dihadapi Republik Indonesia setelah kemerdekaan Indonesia adalah Sekutu yang ditugaskan untuk menduduki wilayah Indonesia dan melucuti tentara Jepang. Yang melaksanakan tugas ini adalah Komando untuk Asia Tenggara, dipimpin oleh laksamana Lord Louis Mountbatten. Kemudian, Mountbatten membentuk suatu komando yang diberi nama Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) di bawah pimpinan Letnan Jendral Sir Philip Christison.
Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan AFNEI dari brigade 49 mendarat di Tanjung Perak, Surabaya yang dipimpin oleh Brigjen A.W.S. Mallaby. Kedatangan pasukan AFNEI di Surabaya menumbuhkan kecurigaan bagi pemerintah RI bahwa kedatangan AFNEI diboncengi oleh NICA. Kecurigaan itu bisa diatasi setelah adanya kesepakatan antara Mallaby dan wakil pemerintah RI bahwa AFNEI menjamin tidak ada pasukan Belanda (NICA) yang membonceng mereka dan tugas AFNEI di Indonesia hanya melucuti tentara Jepang.
Namun kesepakatan tersebut diingkari oleh pihak AFNEI. Terbukti pihak AFNEI melakukan provokasi yang mengundang kemarahan rakyat Surabaya.
Provokasi yang dilakukan AFNEI adalah sebagai berikut.
  1. Pasukan AFNEI menyerbu penjara Kalisosok untuk membebaskan kolonel angkatan laut Belanda yang ditawan pemerintah RI. Penyerbuan ini dilakukan pada tanggal 26 Oktober 1945.
  2. Pada tanggal 27 Oktober 1945 AFNEI menduduki tempat-tempat penting, seperti pangkalan udara Tanjung Priok, kantor pos besar, dan tempat-tempat penting lainnya.
  3. Pada tanggal 27 Oktober 1945 pesawat terbang AFNEI menyebarkan pamflet yang isinya memerintahkan kepada rakyat Surabaya dan Jawa Timur untuk menyerahkan senjata yang dirampas dari Jepang.
Provokasi yang dilakukan AFNEI membuat kepercayaan pemerintah RI di Surabaya menjadi pudar. Kemudian, pemerintah mulai memerintahkan pemuda dan TKR untuk bersiaga. Pada tanggal 27 Oktober 1945 mulailah pertempuran antara pasukan Indonesia melawan AFNEI. Pertempuran ini membuat pasukan AFNEI terancam hancur.
Di tengah situasi yang mencekam, Jenderal D.C. Hawthorn menghubungi Soekarno untuk berunding guna membantu meredakan serangan pasukan Indonesia. Soekarno-Hatta dan Amir Syarifuddin tiba di Surabaya tanggal 29 Oktober 1945. Perundingan antara pemerintah RI dan AFNEI mencapai kesepakatan untuk membentuk panitia penghubung (contact commitee) yang bertugas menjernihkan kesalahpahaman dan menyerukan gencatan senjata.
Insiden yang terjadi di Gedung Internasional yang mengakibatkan tewasnya Brigjen Mallaby, menyulut kemarahan pasukan AFNEI. Mereka menambah pasukan di bawah pimpinan Mayjen R.C. Mansergh.
Pada tanggal 9 November 1945 AFNEI mengeluarkan ultimatum sebagai berikut.
  1. AFNEI menuntut balas atas kematian Brigjen Mallaby.
  2. AFNEI menginstruksikan kepada pemerintah, pemuda, keamanan, dan masyarakat untuk melapor, menyerahkan senjata, meletakkan tangan diatas kepala, dan menandatangani penyerahan tanpa syarat.
Batas ultimatum itu ditentukan sampai tanggal 1 November 1945 pukul 06.00 WIB. Apabila tidak dijalankan, maka Surabaya akan digempur melalui darat, laut, dan udara. Ultimatum itu sempat melecehkan martabat rakyat Indonesia. Dalam suasana yang makin tegang, Menlu Achmad Soebardjo menyerahkan keputusan kepada rakyat Surabaya. Memalui siaran radio, Gubernur Jawa Timur, Surya, mengumumkan penolakan secara tegas atas ultimatum AFNEI.
Pada tanggal 10 November 1945, pasukan AFNEI menggempur kota Surabaya melalui darat, laut, dan udara. Rakyat Surabaya dengan gigih mempertahankan kota Surabaya, walaupun telah menelan banyak korban. Kota Surabaya dapat dipertahankan hampir 3 minggu. Pertempuran yang terakhir terjadi pada tanggal 28 November 1945 di Gunung Sari.
B. Bandung Lautan Api
Pada bulan Oktober 1945, Tentara Republik Indonesia (TRI) dan pemuda serta rakyat sedang berjuang melawan tentara Jepang untuk merebut senjata dari tangan Jepang. Pada saat itu, pasukan AFNEI sudah memasuki kota Bandung. Pasukan AFNEI menuntut pasukan Indonesia untuk menyerahkan senjata. Disamping itu, TRI harus mengosongkan kotra Bandung bagian utara paling lambat tanggal 29 Oktober 1945.
Tuntutan dari AFNEI tersebut tidak diindahkan oleh TRI maupun rakyat Bandung. Dipimpin oleh Arudji Kartawinata, TRI dan pemuda Bandung melakukan serangan terhadap kedudukan AFNEI. Pertempuran itu berlanjut hingga memasuki tahun 1946. Pada tanggal 23 maret 1946, AFNEI kembali mengeluarkan ultimatum supaya TRI meninggalkan kota Bandung. Ultimatum itu diperkuat dengan adanya perintah dari pemerintah pusat Jakarta supaya TRI meninggalkan Bandung.
Perintah dari pusat tersebut memang bertentangan dengan instruksi dari markas TRI di Yogyakarta. Sebelum meninggalkan Bandung, TRI mengadakan perlawanan dengan cara membumihanguskan kota Bandung bagian selatan. Tindakan itu membawa akibat fatal bagi pasukan AFNEI, karena mengalami kesulitan akomodasi dan logistik di kota Bandung. Tindakan membumihanguskan kota dikenal dengan Bandung Lautan Api.
C. Pertempuran Medan Area
Karena sulitnya komunikasi, proklamasi kemerdekaan baru diumumkan secara resmi di Medan pada tanggal 27 Agustus 1945 oleh Mr. Teuku Muhammad Hasan selaku Gubernur Sumatra. Pada tanggal 9 Oktober 1945 pasukan AFNEI dibawah pimpinan Brigjen T.E.D. Kelly mendarat di Belawan. Kedatangan pasukan AFNEI ini diboncengi oleh pasukan NICA yang dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan.
Kedatangan pasukan AFNEI disambut baik oleh pemerintah RI karena pemerintah RI menghormati tugas AFNEI di Indonesia.
Namun dibalik itu, sehari setelah AFNEI mendarat di Belawan, pasukan AFNEI mendatangi kamp-kamp tawanan untuk membebaskan tawanan perang yang kebanyakan orang Belanda. Tawanan yang dibebaskan itu, kemudian dipersenjatai dan dibentuk menjadi Batalyon KNIL di Medan.
Hal tersebut memancing kemarahan para pemuda sehingga meletuslah pertempuran di Medan pada tanggal 13 Oktober 1945. Pertempuran tidak hanya terjadi di Medan, melainkan menyebar ke kota-kota lain, seperti Pematangsiantar dan Brastagi. Dalam menghadapi kedatangan Sekutu dan NICA, para pemuda membentuk kekuatan militer, yaitu TKR Sumatra Timur yang dikomandani oleh Achmad Tahir. Juga, para pemuda membentuk Laskar Perjuangan Pemuda Republik Indonesia Sumatra Timur.
Pada tanggal 18 Oktober 1945 AFNEI mengeluarkan ultimatum yang memerintahkan TKR dan Laskar Perjuangan supaya menyerahkan senjata. Tanggal 1 Desember 1945 AFNEI membatasi daerah Medan dengan memasang papan pembatas yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area (Batas Resmi Medan Area) di sudut-sudut pinggiran kota Medan. Selain itu, pasukan AFNEI dan NICA mengadakan aksi pembersihan unsur-unsur RI diseluruh kota.
Aksi ini menimbulkan reaksi tembak menembak dan pertempuran tidak bisa dihindari lagi. Dalam bulan April 1946, kota Medan dikuasai oleh pasukan AFNEI. Gubernur, TKR, dan Wali Kota Medan memindahkan pusat pemerintahan ke Pematangsiantar.
Karena tidak adanya komando yang jelas, mengakibatkan serangan para pejuang Indonesia terhadap AFNEI tidak berarti dan tidak membuahkan hasil yang baik. Untuk mengefektifkan serangan terhadap pasukan AFNEI, para komandan yang berjuang di Medan mengadakan pertemuan di Tebing Tinggi dan membentuk satuan komando yang bernama Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area. Pertemuan ini berlangsung pada tanggal 19 Agustus 1946. Dengan terbentuknya Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area, serangan terhadap pasukan AFNEI menjadi lebih efektif.
D. Peristiwa Merah Putih di Menado
Karena sulitnya komunikasi, proklamasi kemerdekaan di Menado mengalami keterlambatan seperti di daerah-daerah lain di luar pulau Jawa. Sejak pasukan AFNEI mendarat di Menado yang diboncengi oleh pasukan NICA, upaya penegakan kedaulatan Indonesia makin sulit. Kedatangan pasukan AFNEI adalah untuk membebaskan anggota KNIL bekas tawanan Jepang yang kemudian dipersenjatai dan dikenal dengan nama Tangsi Putih.
Sejak akhir tahun 1945 pasukan AFNEI meninggalkan sulawesi utara dan kekuasaan diserahkan sepenuhnya kepada NICA. Sejak saat itu, pasukan NICA bertindak semena-mena dan melakukan penangkapan pada sejumlah tokoh RI. Tindakan yang dilakukan NICA ini mengundang reaksi dari para pendukung RI, terutama para pemuda dan mantan anggota KNIL yang berasal dari Indonesia. Mantan anggota KNIL ini dikenal sebagai Tangsi Hitam yang kemudian membentuk Pasukan Pemuda Indonesia (PPI).
Pada pertengahan Januari 1946 PPI mengadakan rapat rahasia untuk menggalang aksi perlawanan. Namun kegiatan tersebut diketahui oleh NICA yang berakibat beberapa pimpinan PPI ditangkap. Senjata dari pasukan Tangsi Hitam dapat dilucuti oleh NICA, tetapi kejadian tersebut tidak mengerutkan semangat para pejuang di armada.
Pada tanggal 14 Februari 1946 tanpa dilengkapi senjata, PPI menyerbu kedudukan NICA di Teling. Mereka membebaskan para tokoh pejuang Indonesia yang ditawan dan mampu menawan komandan NICA beserta anak buahnya. Pada hari itu juga, sebagian pejuang Indonesia mengambil bendera Belanda yang berada di pos penjagaan da merobek warna birunya sehingga yang masih ada hanya warna merah dan putih. Bendera itu dikibarkan di Tangsi Teling. Peristiwa ini menandai peristiwa merah putih di Menado.
Serangan PPI masih dilanjutkan dan berhasil menguasai markas NICA di Tomohon dan Tondano. Setelah kedudukan NICA dapat diambil alih oleh para pejuang Indonesia, pada tanggal 16 Februari 1946 dibentuklah pemerintahan sipil, dan sebagai residennya adalah B.W. Lapian. PPI juga membentuk TKR yang dipimpin oleh C.H. Taulu, Wuisan, dan J. Kaseger. Akhirnya, kompi KNIL Tangsi Hitam dijadikan Tentara Republik Indonesia.
E. Peristiwa Merah Putih di Biak
Seperti di daerah lain, upaya untuk menegakkan kedaulatan Indonesia di Biak (Papua) mengalami hambatan dari pasukan NICA. Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia di Irian (Papua Barat) disambut gembira. Dukungan terhadap proklamasi kemerdekaan bergema di kota-kota, seperti Jayapura, Sorong, dan Serui. Para tokoh-tokoh pejuang Irian membentuk Komite Nasilnal Daerah yang dipimpin oleh Martin Indey. Di Biak terbentuk pula Partai Indonesia Merdeka yang dipimpin oleh Lucas Roemkorem. Kegiatan mereka menyusun kekuatan untuk melawan Belanda.
Sejak berkobarnya semangat nasionalisme, para pemuda Irian menggunakan lencana merah putih. Mereka dengan berani mengibarkan sang merah putih dan menyelenggarakan rapat-rapat umum. Pada tanggal 14 Maret 1948 para pejuang Irian menyerang tangsi militer Belanda di Sorido dan Biak yang dipimpin oleh Yoseph. Karena persenjataan NICA lebih unggul, maka serangan mengalami kegagalan. Tiga orang pimpinan ditangkap dan diadili di Belanda. Dua orang dihukum mati dan seorang dijatuhi hukuman seumur hidup.
F. Perang Gerilya
Pada saat Agresi Militer I yang dilakukan oleh Belanda dengan persenjataan yang modern, TNI mengalami pukulan yang berat. Untuk itu, TNI harus merubah strategi pertahanan yang baru. Sistem pertahanan linier yang digunakan selama ini sudah tidak mampu untuk menahan serangan Belanda. Untuk menghadapi Belanda yang memiliki senjata yang modern, TNI menerapkan sistem Wehrkreise (perang gerilya).
Ciri-ciri perang gerilya sebagai berikut .
  1. Suatu wilayah terbagi menjadi lingkaran pertahanan yang dapat berdiri sendiri. Wilayah tersebut terletak di kawasan luar kota dan pegunungan.
  2. Tiap wilayah memiliki pemerintahan sekaligus pertahanan gerilya yang melibatkan semua kekuatan. Tujuannya adalah menghambat gerak pasukan Belanda. Apabila musuh mendesak untuk menyerang, dilakukan pengungsian dengan membumihanguskan tempat tersebut.
  3. Selain menggalang pertahanan, tiap Wehrkreise (wilayah) harus mampu menyusup ke belakang garis pertahanan musuh dan membentuk kantong pertahanan di dalam daerah musuh.

    Bwahaha :D begi mne ? wkwk
    Cpe gw ngetik.a -_-
    Di bce yyeeeeee 

Helloows :D

Helloows semuanyaa :D Hmm bhas TIMNAS yee :)
Uda pda nnton dumps :D Pasti.a indo vs malay di GBK (?) Pastii udah :D
Indonesia mnang lhoo *yeyeyey eh tpi :D ad tpi.a indonesia g juara *huhuhu
Etss jangan kecewa , sedih , nangis , jungkir balik dsb :D wkwk walaupun g juara tpi kan uda mnang 2 - 1 :) Indonesia selalu di hati . wkwk :D back to story :D Hmm , Oiia selamat + makasih buat M . NASUHA dan M . RIDWAN yg uda masukin gol masing masing 1 gol and makasih jga buat A . BUSTOMI yg uda usaha masukin bola tpi msih di hlangin keeper malaysia :D dan akhir.a di smbut oleh M . NASUHA dan akhir.a GOLLLLLL :D Hehe tpi buat ak smua.a makasih uda smangat dan berjuang untuk indonesia dan garuda :) Pokok.a semangat buat TIMNAS dan GARUDA INDONESIA :)


Oiia sya mau bilang kan kmaren ( 29.12.10 ) Irfan bachdim nangis tuh :D saia ikut nangis looh :D smpe di katain papah gni "ngapain nangis kan kmu bkan spaspa irfan ko nangis" saia malu stengah hdup -,- wkwk


Oiia sya jga mau mencerita kan tntang perjuangan idola sya yg pling sya cntai :* :* :* aylopyuu pokok.a :D idola sya yaitu jengjengjengjengjeng ARIF SUYONO bwahaha :D dia pcar sya lhoo *ngareep :D Hmm lgsung story deeh :D Cekidoooot

Kisah Arif & Sepatu Hasil Mengutan
Batu - Kisah perjalanan Arif Suyono meniti karir sebagai pesepakbola profesional tidak mulus-mulus saja. Pada satu waktu, supersub timnas Indonesia di Piala AFF 2010 itu bahkan harus mendapatkan sepatu sepakbola hasil berutang.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar sepuluh tahun lalu, saat Arif masih berusia 16 tahun. Ketika itu pemuda kelahiran Batu, Malang, tersebut hendak ikut seleksi masuk ke dalam tim Piala Gubernur.

Yang menjadi masalah, alumni SMU Islam Batu tersebut tidak lagi memiliki sepatu sepakbola yang layak pakai. Sepatu yang ia miliki saat itu, sebuah sepatu pemberian teman sekolahnya, sudah koyak.

Kegelisahan gelandang Sriwijaya FC itu tak luput dari perhatian keluarga besarnya. Ningsih, kakak kedua Arif, pun akhirnya nekat berutang sepatubola dengan harga Rp 150 ribu demi sang adik.

"Kami kasihan lihat dia, bingung untuk dapat sepatu, kemudian kami sepakat mengutangkan di sebuah toko sepatu yang saya kenal," cerita Ningsih sembari meneteskan air mata.

Melihat kakaknya membawa sepatu baru, Arif muda tak ayal langsung berlinangan air mata. "Kemudian dia berangkat dengan menangis. Kami sekeluarga tiap malam menggelar salat untuk mendoakan dia saat itu. Agar bisa jadi orang sukses," tutur Ningsih.

Faktor ekonomi memang menjadi salah satu kendala dalam perjalanan Arif menimba ilmu sepakbola. Tak jarang ia sampai harus menunggu hasil upah sang ayah sebagai buruh di pasar, sebelum berangkat latihan.

"Kalau mau minta ongkos berangkat, kami kakak-kakaknya harus meminta uang kepada bapak, dengan mendatangi ke pasar," ungkap Ningsih.

Untungnya Arif yang kelahiran 3 Januari 1984 tersebut memang dapat limpahan dukungan tanpa henti dari keluarga besarnya. Impian pemain yang dibesarkan bersama 12 saudaranya itu selalu ditempatkan sebagai prioritas keluarganya.

"Tujuan kami saat itu Arif biar jadi orang sukses dan mampu membantu keluarga. Karena kami 12 bersaudara dengan orangtua hanya kerja serabutan," ujar Ningsih yang tiada hentinya meneteskan air mata.

Saat ini Arif sudah sukses, tapi ia tidak lupa kalau apa yang ia peroleh saat ini tidak lepas dari peran keluarga. Maka keluarga besarnya pun pun ikut menikmati hasilnya. Melalui kucuran dana Arif, bisnis keluarga dibangun melalui usaha kripik .
Bgaimana smua ? cerita.a menyedih kan bkan ? hehe di bca yeee
Duadaaaaah :D

Senin, 27 Desember 2010

Berjuang TIMNAS ! INDONESIA KELUARKAN SEMANGAT 45 !

Hy all :) Uda pada nonton dumps malaysia vs indonesia kmaren ( 26.12.10 ) ? Pasti.a uda dumps . wkwk Hmm , indo klah sma malay tuh -_- mreka main laser -_- C U R A NG ! Tpi biar pun indo klah 3 - 0 sma malay kta tetep harus support indo dumps biar pda leg 2 rabu 29.12.10 indo bsa mnang TELAK dri malay :) Ayoo dong INDONESIA keluarkan SEMANGAT 45.a :D ayoo kta bernyanyi GARUDA DI DADAKU biar indonesia bisa menag :) CEKIDOT -->


Ayo putra bangsa
Harumkan negeri ini
Jadikan kita bangga
Indonesia
Tunjukan dunia
Bahwa ibu pertiwi
Pantas jadi juara
Indonesia
Jayalah negaraku
Tanah air tercinta
Indonesia raya
Jayalah negaraku
Tanah air tercinta
Indonesia raya
Reff 
Garuda di dadaku
Garuda kebanggaanku
Ku yakin hari ini pasti menang..
Kobarkan semangatmu
Tunjukkan keinginanmu
Ku yakin hari ini pasti menang..
 
SEMANGAT NEGARA KU YANG TERCINTAAAA :)
INDONESIA . INDONESIA . INDONESIA :) 

Kamis, 23 Desember 2010

Hari ibu :D *kmaren

O ia kmaren kan hri ibu tuh :D
Gw ngucapin slamat hri ibu sambil sungkeman sma mamah :D
Ak bilang " Mah , maap puput sering bkin mmah kesel , bkin mmah mrah , dan sgala.a " Kta mamah " ia " *simpelbnget .
Pkk.a wlaupun cman sgitu ak uda bnyak slah sma mamah :D


Mamah puput syang sma mamah :) Maap puput g bsa ngebanggain mamah slama in :)

I LOVE U MOM :)

:* LOVE FOREVER FOR MOM :*

Photophoto gajeee

Helloooossss smuaaa :D wkwk
Mau posting tntang photophoto wktu tgl 19 - dec - 2010 . tpi cman dkit yg sya post :D
ebenar.a msih bnyak :O In diaaa .
Jengjengjeng :D wkwk



Pdaaaa gejeee kan ? ia kan ? ia dumps :D wkwk
It ad ak , ira , yanda , fara , and nana :D Ihihhi

Yoo wes to , oke bubaaay yeee

Selasa, 14 Desember 2010

Ceritoong :D wkwk

Hello , Hallo , Ap laa gtu :D wkwk
Gw mau cerita waktu ulangan tdi { agama }

Nah tdi pas ulangan agama kka klas 8 sma ibu.a rbut ngebahas pcaran . Uhuyy :D
Nah pas saatsaat rbut kmi klas 7 . wkwk Mlah ikut ribut dengan CONTEKKAN BLAKBLAKAN . wkwk
Kya.a ibu.a g sdar ato purapura g sdar tau deh :D yg psti kta contekan blakblakan :D
Gw ngasi jawaban ke vanessa dngan suara yg keras ampe FULL  .  wkwk

Pokok e asyik tenan :D wkwk
Cba lgi deh kpankpan klo ad . wkwk dri pda buat kerpean ntar ktauan mnding kya tdi ktauan tpi kta blakblakan g sembunyisembunyi . #smasmagbaik


Sekian yooo :D wkwk
Salam sejahtera . xD Hha

Jumat, 10 Desember 2010

Di rumah ku :p

Hallo mamen \m/ kta jumpa lgi :p wkwk
Gw mau cerita nih tntang tdi di rumah gw . gw maen breng sma ADENA  dan VANESSA
Asli sumpah 100% rame bnget . wkwk
Tpi gw g pnya photo2 pas tdi kta photophoto :p
photo.a ad di tmpat VANESSA ANDHARA JULINA . wkwk

Pokok.a sumpah RAME . Hha
Walau bku ku di coretcoret sma adena wan vanessa . mka coratan.a begh sadist :p
Mun coretan adena ku syukuri :p wkwk
Adena nyoret ESA love PUPUT :D mun vanessa AJI love PUPUT . --"
Untung bku ku itu tuh bku kosong :p wkwk jdi kwa jja di rabit :p 
Hha . Asli ku hndak bnar mainan lgi , tpi jngan be 3 jja , wan bhanan.a VIKA , GITA pulang tu nah begh bsa rami bnar . wkwk


Eh sekian la , koler bnar ngepost nah :D Hhe bubay :* Muach

Selasa, 07 Desember 2010

Hy :p wkwk

Hyhy gw mau post tntang idola gw :p pemain bola nih . wkwk ayoayo diliat deh

Nama Panggilan:Kim Jeffrey Kurniawan
Tanggal Lahir:23 Mar 1990
Tempat Lahir:Mühlacker
Negara:Jerman
Tinggi Badan:167 cm.
Berat Badan:60 Kg.


Irfan bachdim


Nama lengkap Bambang Pamungkas
Nama panggilan BePe(BP)
Tanggal lahir 10 Juni 1980 (umur 30)
Tempat lahir    Flag of Indonesia.svg, Salatiga, Indonesia
Tinggi 168 cm
Posisi bermain Penyerang


Nah segitu dlu ia :D wkwk pdahal msi bnyak looh :D wkwk
Msi ad Christian Gonzalez , Okta , ap laah gtu :p wkwk


Hraap beud bca ieee :D wkwk
















Senin, 06 Desember 2010

7C7C7C :D wkwk







Nah all :D wkwk Noh photo - photo 7C :D wkwk
Pada eksis smua :D wkwk it pas pertama - tama bru msuk  , ia walau pun uda pda akrab . xD *gajeee

wkwk . cukup yee :D wkwk
Mles beud ngetik nih :D
Di bca ia :D . Thanks uda mau bca postingan gajee gw . wkwk

Pahlawan "MATA BELO" PEMBELA KEBETULAN ( CERPEN )

“Jangan baca!!! Apapun yang terjadi, jangan baca!!! Jangan baca!! Jangaaaaaaannnnn!!!!!!”
Gue buru – buru ngambil kertas itu dari tangan Alvin. Kertas contekan lebih tepatnya. Gue belum selesai nyontek, sih!
“Apaan sih lo, Dev??” Alvin yang badannya lebih besar dari gue ngerampas kertas itu lagi. “Ini contekan dari Cakka kan?? Udahlah, gue juga butuh kertas ini. Kita sama – sama butuh. Noh, Rio sama Ray juga pada ngantre. Makanya, nyontek itu jangan lelet.”
Gue manyun.
“Kaga usah melotot segala kali, Dev!” tambah Alvin lagi.
“Heh??! Mata gue udah dari sononya kayak gini tau! Nggak kayak elo.. sip…”

“Woi!! Berisik!!” seru Gabriel. “Ini lagi ulangan tau! Jangan karena kaga ada guru yang jaga lo pada bisa rame seenaknya!!!”
Gue sama Alvin diem. Gabriel emang rajanya di kelas ini. Dia punya gank yaitu GABRIEL SP.*Apaan tuh??*
Gabriel…. Ah, kaga enak kalo ngomong disini. Entar aja, ya.. kalo gue udah selese nyontek ulangan.
- - - - - - -
Waktu istirahat….

Fiuh! Dalam seminggu ini gue udah nyuntek 2 kali, jawab ngasal di ulangan 3 kali, dan kaga ikut ulangan 1 kali. Coba kalo gue tetanggaan sama Pak MURI, gue bakal dicatetin dia di MURI sebagai pelajar Indonesia paling nggak modal saat ulangan. *prok prok proookkk*

Nah, sekarang gue lagi di kantin sama Alvin, Rio, dan Ray sambil menikmati Sate Rusa Hamil Tua dan Somay Ikan Tukul Arwana. Tak lupa dengan segelas minuman favorit masing – masing. Alvin milih Es Rambutan Susu Jahe (RSJ), Rio lebih suka Teh Kembang 24 Rupa, dan Ray bisa keselek kalo nggak minum Cola Coca Drum Minyak Tanah. Aneh yak, tapi tenang aja, kalo minuman favorit gue sih cukup normal, yaitu Jus Muntah Lendir!! *hoek* Wets, tapi jus itu ada kepanjangannya loh! Jus Madu Manis Rambutan Apel dan Durian. Maksa ya?? Ga apa donk! Biar keratip!

Kami makan rakus ala cooli. Makin banyak yang Alvin makan, Alvin makin sipit. Makin banyak Rio makan, dia malah makin kurus. Lebih banyak lagi yang Ray makan, tuh anak rambutnya tambah gondrong. Dan makin banyak gue makan, mata gue makin belo’! Tapi tenang aja, tetep cakep, kok! J
Brakkkk!!!!


Siapa tuh???

Oh, itu si Gabriel. Dia gebrak meja gue, Alvin, Ray, dan Rio.





Heh??!! Gabriel??!!!
Gue syok bueeeraaattss! Mata gue makin belo’. Rio makin kurus. Ray jadi kayak Mak Lampir. Dan Alvin udah kaga matanya. *mungkin karena udah kelewat sipit, tuh!*
“Kalian dipanggil Bu Wnda,” kata Gabriel. Di belakangnya ada Debo, Sion, dan Septian. Mereka dalah anggota dari Gabriel SP. *bukannya Gabriel Eph Shi yak??* Ih, kalo ini gank nya Iel sendiri. Garbriel Semi Preman. *kok semi preman??* Iya, soalnya anak gank ini punya separuh style preman dan separuh style playboy cap ikan lele.
Terbukti, Gabriel punya 3 gebetan di tiap tingkatan kelas. Di kelas 7, ada yang masih imut – imut, noh si Acha. Trus ada yang sepantaran kita di kelas 8, Sivia. Dan kakak kelas ada Kak Angel.
“Kemana?” gue mencoba ambil suara. Kepalanya cuma menggerakkan kepalanya ke kanan. Ruang guru.
Maka dengan tampang coolkas gue seret sohib – sohib gue ke ruang guru. Setelah Gabriel SP kaga ada, sohib – sohib gue balik normal lagi.
“Ah, akhirnya dateng juga..” ujar Bu Winda.
“Ada apa bu?” tanya Ray sambil membetulkan letak rambutnya.
“Ibu sudah koreksi ulagan kalian selama seminggu ini,”
Deg! Gawat!
“Dan ibu sudah amati grafik nilai kalian,”
Dor! Keringet dingin!

“Dan Bu Winda memilih…….!!!!” Duh, kita berempat kayak ikutan show apa aja..
“Kalian berempat harus……………………………………………………………….”


Tuhan! Mata gue makin belo’!

“Ikut lomba Cerdas Cermat mewakili Sekolah!!!!” putus Bu Winda. “Yeeeeeee!!!!”
Rio buru – buru berlutut, Alvin lompat- lompat kegirangan, Ray sujud syukur, dan gue?? Gue bengong ngeliatin mereka kayak abis menang makan kerupuk.
Oh tidak!! Andai Bu Winda tau…. Prestasi gemilang gue itu adalah hasil kloning otak Cakka yang super brilian itu. Tapi sayangnya, bentar lagi Cakka mau ikut olimpiade, mungkin Bu Winda jadi pilih gue. Gaswatttt!!!
“Bu,” gue ambil nada G mayor. “Tapi saya…”
“Deva…” Bu Winda pegang pipi gue dan menatap gue. “Kamu bisa, Dev!”
“Tapi ini cuma…” gue terbata – bata. “Ke-be-tu-lan…”
“Ini bukan kebetulan Deva. Ini kebenaran. Kamu benar – benar hebat!” ucap Bu Winda.
- - - - - - -
Guys, apa boleh buat. Nasi udah menjadi bubur manado. Dan bubur manadonya udah di embat Rio. Gue tetep harus ikut cerdas cermat itu. Tapi untunglah, lombanya masih minggu depan. Karen ague dan sohib – sohib gue satu tim, kita sepakat buat latihan soal di kelas sepulang sekolah.
Setelah pulang sekolah….
“Bro, gue ada latian soal plus kunci dan gemboknya, nih! Eh, maksudnya kunci jawaban gitu.. Gue tebakin yak??” pinta Rio.
“Sip!” Jawab Alvin. Ray mengangguk. Gue tegang dan hanya bengong.
“Sendi apa yang terletak pada tengkorang kpala manusia??” Tanya Rio.
“Hah??! Sendi??!!” Alvin kaget. “Masa kepala ada sendinya, sih?? Kan kaga bergerak????
“Iya, nih! Lo salah baca kali!” sambung Ray. Dan dari situ gue tau,ternyata sohib gue nggak kalah bego nya dari gue.

“Dev?” Tanya Rio.
“Eh MATI!” gue kaget.
“Benar!!! Seratus buat Deva!” Seru Rio. “Jawabannya… sendi mati!! Pinter lo Dev!”
“Iya tuh!” tambah Ray. “Kita bisa ngandelin Deva, nih!”
“Betul! Pasti kita menang!” kata Alvin yakin. “Udahan yuk! Satu soal cukup kok!”
“Heh?! Woi! Itu cuman kebetulan tau!!” gue membela diri. Tapi mereka udah pada bubar. Sialan!!
- - - - - - -
Sekarang kita berempat udah ada di podium bertuliskan Regu B. Rasanya pengeen banget ngubah nama regu itu jadi Regu BB, Regu Bego Banget. Gue was – was, gimana kalo ini bukan hari kebetulan gue?? Rata – rata soal latihan berhasil gue jawab dengan ke-be-tu-lan. Akibatnya, Alvin dan Ray ga ada persiapan sama sekali. Mereka ngandelin gue 115%. Rio masih mending. KATANYA, dia udah berusaha buat nyemilin buku soal dikit – dikit. Gue kira nkata ‘nyemilin’ itu maksudnya ‘belajar’. Nggak taunya, Rio bener – bener nyemilin buku itu! Sekarang dia dateng ke podium dengan muka teler, kayak abis makan granat dan siap meledak kapan aja. Gue jadi ngeri sendiri.
Kalau aja gue segede Kak Okky, gue bakal ngelempar podium gue ke arah penonton biar pada bubar semua. Gue pengen lari dari kenyataan dengan cara yang praktis dan ekonomis.
Setelan MC cuap – cuap ga karuan.. akhirnya… “Inilah dia CERDAS CERMAT BERSAMA PISANG AMBON BANG JAJANG !!!!”
Gue mikir, emangnya, sekaya apakah tukang pisang ambon itu?? Kalo mungkin Bang Jajang itu seorang miliyarder, ntar kalo gue udah gede gue mau jualan pisang Ambon ah!
“Soal pertama…”

Gedubrakkk!!!

“Rio!!” seru gue, Alvin, dan Ray. Rio jatoh.
“Tenang aje, sob. Gue bisa.. gue bisa..” Rio membela diri. “Biar gue aja yang bagian mencet bell yak??”
Gue merinding. Dan kebiasaan aneh gue adalah gue suka ngitung mundur dalem ati. Dua puluh… sem-bi-lan-be-las….
“Tahun berapakah perang Pat….”

TOOOOOTTT!!!! TOOOOOOTTT!!!! Rio telah memencet bell dengan membabi buta.
“18, 17 !! “ seru gue kaget. Abis, lagi ngitung mundur di kagetin.
“Seratus untuk regu B !!!!” Seru MC. “Perang Pattimura memang terjadi di tahun 1817. Bla.. bla..”
Wow! Bener?? Mata gue makin belo’! Dan itu tandanya, ‘ke-be-tu-lan’ bakal dateng seluas ke-be-lo-an mata gue!! Yipiiiee!!!
“Yo, jangan mencet bel sebelum soal selese ya?” pesen gue. “Kan gue jadi kaget.”
“Iye dah..” kata Rio. Matanya kayak orang ngantuk deh!

“Eh, Dev!” panggil Rio. “Mata lu ga papa kan?”
“Kaga’” jawab gue pendek. Gue emang sensitive sama yang nanya tentang mata gue.
”Tapi kok bola ping-pong punya Alvin lo masukin??” Tanya Rio. “Tambah belo’ kan lo!”
Heuhhh!!! Sabaaaaaaaaaaarrrr!! Berhubung Rio masih agak sempoyongan, gue ampuni deh lo, Yo!

“Soal selanjutnya…” kata MC. “Jika ibu mengantar Soni dengan mobil A pada kecepatan 60 km/jam dan waktu yang dicapai 20 menit, dan jika menggunakan mobil B waktu yang ditempuh 15 menit, PERTANYAANNYA…..”

Gawat!! Gue lupa rumus ini!!! Gue malah gambar wajah ibu dan Soni naek mobil di kertas coret – coretan. Bego!


“SIAPAKAH ANAK IBU???” *gubrakk!!*
Semua tim kaget. Mereka kaga jadi mencet bel, tapi Rio masih konsisten buat…. TOOOOOOTTTTT!!!! *pasti kalian tau*
“Ya, Regu B??” Tanya MC. Alvin, Ray, dan Rio noleh ke arah gue. Sialan!

Gue buru- buru liat kertas coret – coretan gue. Yang ada hanya seeorang ibu dengan daster kembang – kembang dan si Soni yang menurut gue lagi rawat jalan di RSJ. Abis, gue nge-gambar Soni tanpa rasa seni sama sekali. INi ironi….
“Ehm… anak ibunya… si Soni??” gue memastikan.
“Yap! Seratus lagi buar Segu B !!!” seru MC *prookk prooookkk prrrooooookkk!!!*
- - - - - - -
Begitulah. Nggak kerasa sudah sampai babak final. Antara Regu B dan Regu D.
“Ini soal penentuan ya….” ujar MC. “Buatlah sampiran untuk isi pantun betikut… Ini pantun nasihat, nih!”

“Jangan memilih jalan yang sempit,                                                                                                                                           pilihlah jalan yang berkelok – kelok.  Ada yang bisa ngelanjutin??”


TOOOOTTTT!!!! Kali ini gue dengan PD-nya menekan bell itu. Sendirian!! Rio aja kalah cepet sama gue. Hehehe..
“Regu B!” seru MC.
“Ehm…” gue noleh ke Alvin. Alvin makin sipit aja tuh! “Ku tengok kiri matannya sipit,                                                                        
                                                                                                  ku lihat kanan matanya belo’,                                                             
                                                                                                  jangan memilih jalan yang sempit,                                                                  
                                                                                                  pilihlah jalan yang berkelok – kelok,”

“Seratusss!!!! Regu B pemenangnya!!!” MC itu heboh sendiri. *prok prok prooookkkk* Tepuk tangan penonton membahana di satu ruangan.
“Yeeeeeeeeeeyyyy!!!!” gue, Alvin, Rio, dan Ray pelukan kayak abis menang togel.
- - - - - - -
Sesi penerimaan hadiah….


“Regu B mendapat trophy, uang tunai Rp2.000.000, dan voucher gratis makan di Restoran Pisang Ambon Bang Jajang untuk masing – masing peserta sebesar Rp100.000!!” jelas MC saat kita menerima hadiah.

“Buset dah, voucher 100.000 isinya pisang semua??” tanya Rio.

“Iya,” jawab Ray. “Tapi lumayanlah, uang tunainya kita bagi empat yak?” Semua mengangguk setuju. Gue juga harus berterimakasih sama mereka. Soalnya, gara – gara mereka gue bisa ngeluarin jawaban – jawaban dahsyat gue, meski hanya ke-be-tu-lan. Hehe..

“Deva!” panggil Bu Winda. Gue menemui Bu Winda. “Makasih, ya, Dev! Kamu udah bikin bangga sekolahan.”
“Hehehe.. bisa aja, deh, Bu. sItu cuman ke….” Kata – kata gue kepotong.
“Dan…” Bu Winda nyela gue. “Sudah itu putuskan, bulan depan kamu dan tim kamu harus ikut lomba lagi!!!”
Glek!
Mampus!
Maap jelek ia :D wkwk
Dan maap semaapmaap.a tntang cerpen in :D